Lahan kosong di kawasan RW 12, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara disulap menjadi pos damkar.
Pembangunan pos pemadam kebakaran dilakukan oleh ketua RW setempat, karena banyak sekali lahan-lahan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang disalahgunakan dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
Hal itu berawal dari keprihatinan Ketua Rukun Warga (RW) 12 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara Soedirman sehingga berinisiatif membangun pos pemadam kebakaran di lingkungannya dengan memanfaatkan lahan kosong yang terabaikan.
Dirinya memandang banyak sekali lahan-lahan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang disalahgunakan dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Awalnya keprihatinan saya, banyak aset aset Pemprov DKI yang disalahgunakan, seperti mengkoordinir PKL-PKL, untuk tempat parkir, sebagai kegiatan komersil, banyak sekalian yang disalahgunakan, artinya tidak bermanfaat bagi warga sekitar, nah saya melihat ada satu lahan di RW 12 yang terabaikan yauda kita coba gagasan untuk bangun pos Damkar, kita rapat bersama seluruh warga dan pengurus RT, alhasil mereka setuju dan dukung,” tuturnya kepada Warta Kota, Jumat (13/4/2018).
Menurut Soedriman pos Damkar tadinya merupakan tumpukan sampah, dataran rendah yang kerapkali tergenang air. Kemudian dirinya benahi dengan mengguruk menggunakan lumpur sisa dan tanah merah.
“Saya tidak membebani warga dengan menambahkan Iuran Pembinaan Lingkungan (IPL) , tidak ada iuran khusus kita hemat kita kumpulkan kita bangun, kita ubah status lahan itu ke tata ruang yang asalnya untuk lahan hijau untuk dijadikan pos Damkar, mereka setujui ya sudah kita kerjakan,” ungkapnya.
Soedirman dan warganya merasakan manfaat keberadaan pos Damkar itu.
“Sangat jelas manfaatnya yaitu dampak terhadap warga masyarakat merasa nyaman karena bukan sekadar nyemprot kebakaran saja, tapi kalau ada got mampet, nyedot air, ular berbisa, ada apa apa ya dia jago, kemudian ada penyuluhan kepada warga serta membantu memberi penjelasan kepada warga yang bertanya mengenai penggunaan kompor gas dan Apar itu, bahkan bisa dilakukan sosialiasi kepada anak anak TK dan ibu ibu nya diajari semua, itu dampak sosial positifnya, ada eduksi dan pendidikan,” jelasnya.
Adapun dampak positif keberadaan pos damkar itu untuk wilayah lain, dijelaskannya, kalau ada emergency kebakaran ini penangananya lebih cepat, karena tempatnya strategis ke Jalan Pegangsaan Dua bisa cepat, maupun ke area Mall.
“Aksesnya mudah untuk ke berbagai wilayah terjangkau, sehingga respon time nya bisa terjamin dan bisa baik dilaksanakan , mereka kan sudah profesional semua,”paparnya.
Pos Damkar yang dibangun telah diserah terimakan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu (10/6/17).
Pos itu memiliki luas sekitar 400 meter persegi dengan fasilitas lengkap ruang istirahat petugas, kantor petugas, kamar mandi, dan full AC.